Rabu, 19 Juni 2013

Blending what? An approach to delivering earth science courses online


Ian Clark, Patrick James
(International Journal of Innovation in Science and Mathematics EducationVol 14, No 1  (2005) http://ojs-prod.library.usyd.edu.au/index.php/CAL/article/view/6034)

Makalah ini membahas tentang inovasi metode pembelajaran Ilmu Kebumian di Universitas. Namun demikian konsep dan metodenya bukan tidak mungkin dapat di terapkan di Sekolah Menengah. Secara umum inovasi yang ditawarkan oleh Penulis adalah pemanfaatan internet untuk pembelajaran secara on line dipadukan dengan pembelajaran tatap muka.

Pendahuluan
Makalah ini ditulis didasarkan pada sebuah fakta bahwa pembelajaran multimedia interaktif (CAL=computer aided learning) sering digunakan untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran online untuk menyampaikan pembelajaran Ilmu Kebumian secara online. (James, Clark, Hillis dan Peterson 1995)

Pendekatan pembelajaran Ilmu kebumian (sebagai bagian dari Fisika) yang dijelaskan disini berputar dari pelajaran tatap muka menjadi pelajaran off-campus. Penulis telah mengujinya dengan modul CAL, dan penjelaran just-in-time teaching (Novak, Gavrin, Chirsitian dan Patterson 1999), pembacaaan online, simulasi interaktif menggunakan kombinasi citra digital dan bahan nyata serta virtual, semuanya dapat digambarkan sebagai pembelajaran terpadu.

Pembelajaran terpadu (Blended Learning) diangap sebagai jalan untuk memenuhi harapan pembelajaran mengintergrasikan pekembangan inovatif dan teknologi yang ditawarkan oleh pembelajaran online. Menurut Fisher (2003) hal itu sebagai pemilihan strategi campuran optimum yang memungkinkan pembeljaran untuk mencapai hasil pembelajaran sesuai harapan. Blended elarning juga menyediakan semua manfaat dari pembelajaran online antara lain penurunan biaya, effisiensi waktu dan kesesuaian lokasi untuk pelajar dan juga pemahaman individu dan motivasi lebih baik dari pada tatap muka (Brown, 2003).

Tujuan dan desain penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode penggabungan metode pembelajaran tatap muka dan pembelajaran jarak jauh (online) secara terpadu (blended learning) dapat memberikan manfaat bagi pelajar. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa kedua metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Metode on line memiliki fleksibilitas jarak dan waktu tetapi memiliki keterbatasan pada interaksi manusia. Hal sebaliknya terjadi pada metode tatap muka.

Metode utama dari penilaiannya adalah penerapan standar University of South Australia CEI (Instrumen Evaluasi Pembelajaran), SET (evaluasi pengajaran siswa), survei dan serangkaian wawancara kelompok focus . CEI dan SET evaluasi yang dilakukan secara online dan terbuka untuk siswa untuk menggunakan pekan pertama lalu kedua dari pembelajaran setelah peridoe ujian.

Komponen yang digunakan pada metode ini  yaitu outline mata kuliah, slide Power Point untuk tiap mata kuliah, bacaaan online, pertanyaan berbasis pada bacaaan online, dan halaman diskusi online dan penugasan online.

Model pembelajaran - Konstruksi dengan pembimbingan
Goodyear (21502) menunjukkan bahwa hasil belajar cenderung meningkat bila menggunakan model yang menekankan pada pembelajaran yang aktif, kumulatif, individu, mandiri, dan berorientasi pada tujuan. Model itu bisa berupa bentuk checklist dalam pengembangan lingkungan belajar yang diciptakan untuk kuliah. Siswa beraktivitas online yang sudah “dicampur” dengan metode yang lebih tradisional.

Aspek lingkungan belajar dan evaluasinya
Bacaan online dan pertanyaan dengan bimbingan
Setiap minggu selama mata kuliah membaca online dan dan sekelompok pertanyaan ditampilkan di website. Yang bertujuan untuk membentuk fokus sesi presentasi satu jam “kuliah” selama seminggu. Gaya membaca dan sesi Q/A dirancang untuk menggantikan penggunaan buku teks kuliah .
Ada beberapa alasan untuk mengubah pendekatan ini.
1.    Hal itu memungkinkan untuk memilih bacaan dari berbagai sumber yang paling relevan dengan materi kuliah. Bacaan itu disertai dengan seperangkat pedoman pertanyaan yang dirancang untuk menghubungkan materi yang disampaikan dalam kuliah dengan bacaan dan konten diperlukan siswa untuk memperluas pengetahuan mereka.
2.    Pertanyaan-pertanyaan dirancang agar menghubungkan dengan bahan bahan belajar yang ditampillkan di dalam kuliah dengan bacaan itu dan meminta siwa untuk meluaskan pengetahuan mereka. Sepanjang kuliah berlangsung maka pertanyaan berikutnya menuntut analisis yang lebih mendalam.
3.    Bacaan dan pertanyaan diposting segera setelah pembelajaran di kelas. Siswa mensyaratkan jawaban mereka ke alamat email kursus pada hari yang ditetapkan. Elaborasi jawaban adalah topik untuk kuliah hari selanjutnya. Penyampaian jawaban sebelum kuliah memungkinkan guru untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahpahaman siswa,  menguraikan konsep yang perlu penjelasan lebih lanjut dan sifat dari pertanyaan dipandu (guided questions) membantu siswa fokus pada konsep utama.
4.    Pemikiran ini adalah bahwa siswa belajar akan difokuskan dengan bacaan yang ditargetkan untuk mendukung konsep utama yang disampaikan dalam kuliah sebelumnya. Kuliah berikut digunakan untuk menjawab pertanyaan dan menguraikan aspek-aspek yang telah diidentifikasi sebagai membutuhkan perhatian. Dalam kebanyakan kasus tidak ada materi baru diperkenalkan. Serta halnya mengirimkan jawaban siswa didorong untuk menggunakan halaman diskusi online untuk berkolaborasi dalam pengembangan jawaban mereka. Cara itu terjadi sampai batas tertentu dan lebih banyak digunakan oleh peserta yang tidak dapat hadir daripada mereka yang mampu untuk menghadiri kuliah.

Diskusi online
 Siswa didorong untuk memposting pertanyaan mengenai hal-hal yang belum jelas pada halaman diskusi online. Tidak ada asesmen untuk komponen ini dan jumlah atau kualitas kontribusi juga tak disebutkan atau dimonitor. Juga dalam bentuk papan bulletin dan tidak melibatkan dikusi luas
Melalui diskusi on line akhirnya siswa tampak seperti mendapatkan tanggapan dari rekan-rekan mereka tentang pertanyaan dasar seperti persyaratan untuk tugas.

AssignIT 
Merupakan program untuk pengajuan online tugas siswa. Untuk mengirimkan tugas, siswa harus melakukan:
1.    siswa log on,
2.    meng-upload dokumen mereka dan
3.    memberikan informasi tambahan required penanda tersebut kemudian diperingatkan melalui email dan kemudian dapat mengumpulkan tugas, menandai dan mengembalikannya melalui AssignIT otomatis melacak tugas, merekam informasi ini dan mengingatkan  siswa ketika tugas mereka telah dikembalikan. Salinan tugas disimpan terpusat.

 Dengan AssignIT, guru dapat memilih bagaimaan untuk :
n Mengumpulkan penugasan online, mendownload (mengunduh, mencetak dan mengembalikanya dengan umpan balik manual .
n Mengumpulan penugasan online, mengembalikan secara manual, dna memberikan umpan balik secara elektronik, atau
n Mengumpulkan penugasan online, mengembalikannya secara online dan memberikan umpan balik online.
Komentar dapat diantambahkan ke penugasan itu dengan menggunakan tool “track changes” atau “ insert comment” pada MS Word.

Kesimpulan
Makalah ini menggambarkan evaluasi oleh kelompok-kelompok fokus pada komponen online yang dicampurkan dengan bentuk penyampaian kuliah tatap muka dalam mata kuliah pengantar ilmu tanah sarjana. Secara singkat, evaluasi merka menjukkan bahwa peserta :
n  menghargai penggunaan slide power point untuk menjelaskan mata kuliah dan menggunakan slide yang dikirimkan pada homepage tugas kuliah dlam berbagai cara yang dapat memandu belajar mereka ;
n  menghargai penggunaan penjelasan papan tulis dan menggunakan aktiitas kelas berpusat- siswa sebagai pelengkap bagi slide powerpoint;
n  memandang manfaat mengikuti kelas, daripada hanya mengadalkan pada bahan belajar online ;
n  menghargai ketersediaaan outline mata kuliah secara online dan menyikai manfaatnya karena dapat mengirimkan penguasan secara online.
n  Kurang mampu menerima mengenai bacaaan secara online dan pertanyaan pemandunya, dan
n  Menghargai manfaat mengenai matakuliah pendamping tapi memerlukan lebih banyak panduan mengenai tujuan dari apsek ini dan tujuannya dalam mendukung belajar.

Keseimbangan antara komponen online dan  komponen tatap muka bisa berbeda dari satu mata kuliah ke mata kuliah lainnya tergantung pada tujuan intruksional, karakteristik siswa, latar belakang  guru dan akses pada sumber daya online yang sesuai. Selain masing masing ini, perlu juga mempertimbangkan pada rancangan mata kuliah, dengan tanggapan siswa selama evaluasi komponen online.